Pedoman Penatausahaan Hasil Hutan Pada Pemegang IPPKH/Izin Usaha Pertambangan

Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor  : P.3/VI-BIKPHH/2014Tanggal :  10 Juli 2014 Tentang : Pedoman Pelaksanaan Penatausaahaan Hasil Hutan Pada Pemegang IPPKH/Izin Usaha Pertambangan, diatur tatacara penatausahaan hasil hutan pada emegang IPPKH dan Izin Usaha Pertambangan sebagai berikut:
  1. KB/KBS/KBK pada areal IPPKH, dan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di dalam APL dikenakan PSDH, DR dan/atau PNT.
  2. Pemegang IPPKH dan pemegang IUP di dalam APL wajib melakukan inventarisasi tegakan terhadap pohon berdiameter 10 cm ke atas yang dipimpin oleh GANISPHPL TC/Canhut, mengikuti ketentuan yang berlaku.
  3. Berdasarkan hasil inventarisasi tegakan, pemegang IPPKH/pemegang IUP dapat melakukan penebangan dan hasilnya berupa kayu berdiameter 10 cm ke atas wajib di-LHP-kan oleh GANISPHPL PKB.
  4. LHP sebagaimana dimaksud angka 3 dilaporkan kepada WAS- GANISPHPL PKB yang ditugaskan oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota untuk dilakukan pemeriksaan fisik kayu dan hasilnya dituangkan dalam Berita Acara.
  5. Apabila hasil pemeriksaan fisik kayu dinyatakan benar, maka WAS- GANISPHPL PKB mengesahkan LHP di TPK Hutan.
  6. Dalam hal hasil pemeriksaan fisik kayu tidak sesuai dengan ketentuan, maka wajib dilakukan pengukuran ulang 100% sesuai ketentuan yang berlaku.
  7. Dalam hal GANISPHPL PKB sebagaimana dimaksud angka 4 tidak tersedia, maka pembuatan LHP dilaksanakan oleh WAS-GANISPHPL PKB yang ditugaskan oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota.
  8. WAS-GANISPHPL PKB yang ditugaskan sebagai Pembuat LHP tidak diperkenankan bertugas sebagai P2LHP pada pemegang izin yang sama.
  9. LHP yang telah disahkan merupakan dasar perhitungan PSDH, DR dan/atau PNT.
  10. LHP dan bukti setor PSDH, DR dan/atau PNT, merupakan persyaratan dalam permohonan penerbitan SKSKB.